Blogger Bekerjasama Dengan Pabrikan? Sah-sah Saja, Asal…

Blogsphere otomotif terutama motor ini menurut gue kejam.. Gimana enggak?? Kalau seorang blogger “terlihat” condong ke salah satu merk aja langsung cap blogger amplopan, blogger ternak, dan sejenisnya melekat. Padahal belum tentu dia berniat untuk membela salah satu pabrikan. Terkadang para fanboy lah yang sumbunya terlalu pendek, mudah meledak. Apalagi kalau ada seorang blogger yang bekerjasama dengan pabrikan, beuuuuh,, secara otomatis jadi bulan-bulanan para komentator..

Essential-Blogging-Skills-FT-shutterstock_174669818-Max-Griboedov.png
blogger (eleganthemes)

Lalu apakah boleh blogger bekerjasama dengan pabrikan?? Kalau menurut gue, kenapa enggak?! Ini salah satu strategi marketing yang dilakukan pabrikan dan hasil yang dipanen dari kegigihan si blogger itu sendiri, simbiosis mutualisme.. Dengan membantu mereview motor, si pabrikan akan terbantu memasarkan produknya , dan si blogger pun dapat materi dari hasil endorsement. Bentuk kerjasama tentu beragam, bisa berupa review produk, masang iklan di halaman web si blogger, dan lain sebagainya.

Hal semacam ini sebenernya lumrah dilakukan dalam dunia marketing. Sebagai contoh di instagram, banyak endorsement dari para pebisnis kepada selebgram. Yang lebih mudah dijumpai sehari-hari ya di iklan televisi. Lalu di dunia blog bidang lainnya, seperti travelblogger, banyak juga blogger yang diminta untuk mereview suatu produk barang atau jasa trip yang berhubungan dengan aktivitas traveling, atau bisa juga diminta meliput tempat wisata tertentu

Jadi, bukanlah hal yang tabu apabila seorang blogger memutuskan untuk menerima ajakan kerjasama dari pabrikan. Gak salah juga apabila blogger yang bekerjasama dengan pabrikan tersebut memamerkan kelebihan-kelebihan dari motor yang diminta pabrikan untuk direview. Lalu apakah ada pantangannya? Tentu ada..

Sebuah ilustrasi yang populer ini bisa dijadikan contoh.

Terdapat 2 buah garis di papan tulis, garis A dan garis B. Garis A memiliki panjang 10 cm, sedangkan garis B panjangnya 7 cm. Bagaimana caranya agar garis B bisa menjadi lebih panjang? Bisa saja kita menghapus garis A sepanjang 4 cm sehingga panjangnya menjadi 6 cm, dan tentu sekarang garis B lebih panjang. Tapi, cara tersebut enggak akan memberi nilai tambah untuk garis B. Adakah cara yang lebih baik dan bijak? Tentu.. Yaitu dengan menambahkan panjang garis B menjadi 11 cm misalnya, sehingga menjadi lebih panjang dari garis A.

Artinya, di sini si blogger cukup fokus membahas kelebihan produk yang sedang dipasarkan oleh si pabrikan yang mengajak bekerjasama, tanpa membahas / menunjukkan kelemahan-kelemahan produk kompetitor.

Lain halnya apabila blogger sedang mereview produk tanpa ada campur tangan pabrikan di belakangnya,, sah-sah saja dia membandingkan satu produk dengan produk lainnya sampai detail termasuk keunggulan dan kekurangannya dibandingkan kompetitor.

Lalu lo udah kerjasama apa sama pabrikan, bro cuaprider???… Gue mah belom ada kerjasama apa2 kok, dilirik pun enggak, hahaha.. cheers.. :beer:

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s