Reviu Sarung Tangan Merk Scoyco MC29

Selama jadi biker sejak akhir tahun 2005, gue rutin mengenakan sarung tangan. Entah itu yang full menutupi seluruh jari maupun yang hanya menutup setengahnya. Selama lebih dari 11 tahun tersebut, gue berkali-kali hanya membeli sarung tangan biasa yang harganya di bawah 50ribuan.. Baru-baru ini, gue baru memikirkan keselamatan jari gue bila terjadi kecelakaan. So, gue mencoba membeli sarung tangan merk Scoyco yang dilengkapi dengan pelindung jari. Kebetulan sarung tangan lama gue juga udah sobek-sobek setelah 9 bulan pemakaian.

Continue reading “Reviu Sarung Tangan Merk Scoyco MC29”

Reviu Jas Hujan Tipis Transparan Merk TGR

Setiap kali gue beli motor, barang-barang yang wajib gue beli selain helm adalah jas hujan. Jas hujan ini penting banget. Jangan sampai gara-gara gak punya jas hujan, kita menjadi salah satu “manusia goa” yang sering berteduh di bawah fly over. Beli motor aja mampu, masa beli mantel nya gak mampu? Kalau musim hujan, hukumnya udah wajib tuh bawa jas hujan kemana-mana.

Continue reading “Reviu Jas Hujan Tipis Transparan Merk TGR”

Komparasi Performa: Pertamina Pertamax vs Shell Super vs Total Performance 92

Well, penasaran sama ketiga produk sekelas ini. Akhirnya memutuskan untuk mencoba ketiganya dan membandingkannya dari sisi performa. Dalam kasta bbm, bisa dikatakan ini bbm kelas menengah walaupun di Shell dan Total harganya termurah. Yup, soalnya mereka gak jualan bbm ron 88.

Berbekal matic komuter Honda Scoopy karbu, gue mencoba membandingkan efek dari masing-masing bbm terhadap performa scoopy. Kira-kira mana yang memberikan dampak paling oke terhadap performa si skupi?

Nih hasilnya, cekidooot..
Continue reading “Komparasi Performa: Pertamina Pertamax vs Shell Super vs Total Performance 92”

Telaaat. Test ride CBR150R CBU Thai

Suatu pagi terjadilah percakapan di kantin antara gue dengan seorang sahabat sejak SMA, bro Samyo.

G : “Bro, ntar sore nyobain motor lu dong.”

Bro Sam : “yaudah bawa aja, tukeran.”

G : “Gpp nih lu pake scoopy butut amburegul?”

Bro Sam : “Aku pengen sesekali bawa yang santai bro, ntar malem mau jemput ceweku, dia lebih nyaman dibonceng pake matik. Tapi itu motorku lagi gak enak lho, belum diservis.”

G : “It’s okay bro..”

Begitulah sekilas awal mula test ride kali ini. Emang sih ketinggalan, orang-orang mah udah pada test ride K45 aka CBR150r produksi AHM. Nah ini gue baru mau nyobain CBR pekgo Thailand yang udah discontinue di Indonesia.. Tapi gapapa deh daripada kaga nyobain dua-duanya, ya gak bro? 😀
Continue reading “Telaaat. Test ride CBR150R CBU Thai”